KENANGAN PERJALANAN HIDUP

Semuanya tinggal  ceritra 

Ketika masa  tua telah tiba.
Tak terasa waktu berjalan dan umur semakin tua satu persatu teman semasa hidup meninggalkan kita didunia ini , teman sewaktu mendirikan mesjid depan rumah sekarang ini hampir  semuanya tiada tinggal saya yang Allah berikan untuk menghirup dunia yang fana ini.
Begitu juga teman semasa  bekerja dulu di Pelita Air service satu persatu meninggalkan kita terakhir teman yang kesannya flamboyan dengan pergaulan yang luas dan luwes sangat gembira berada dan berbicaranya dengannya meninggal sewaktu sedang merapatkan shaf solat subuh suatu yang sangat saya kagumi.  

Kesuksesan hidup tidak selalu indah .

Semasa kecil waktu itu saya dibesarkan di Bandung tempat kelahiranku karena hijrahnya orang tua dari Palembang dusun kayu ara dan lempatan dengan profesi orang tua dagang karet yang dibawa menggunakan tongkang ke Palembang dan dari Palembang membawa barang kelontong kebutuhan masyarakat di kabupaten sekayu .Namun karena ibu waktu itu sakit paru paru disarankan dokter untuk pergi ketempat yang sejuk seperti Bandung atau Malang, waktu itu ayah memilih bandung tempat Hijrah dan mulailah ayah kami bewiraswata dengan membuka jahitan di Bandung .
Sampailah saya dilahirkan dan dibesarkan sampai smp dan sma saya ikut kakak di Jakarta, betapa kehidupan semasa itu begitu mengesankan karena dari selepas sd saya setiap hari Ahad berjualan dari toko ke toko didaerah sekitar Bandung ,cimahi,majalengka, sumedang dan sekitarnya untuk menjajakan celana atau baju hasil buatan ayah .
Sempat terpikir untuk merobah hidup dengan pindah ke Jakarta dan selepas SMA saya lebih memilih sebagai karyawan karena pengalaman selama ini yang begitu mengesankan selama berjualan celana .
Jadilah sebagai karyawan dengan status tenaga lepas sampai 10 tahun namun semangat tetap membara  untuk dapat maju dalam kehidupan ini dengan nyambi kuliah .
Alhamdulillha selepas selesai kuliah  dapat diterima di perusahaan sebagai tenaga  Accounting tetap.

Semangat membara untuk membawa perahu keluarga mendapat kehidupan layak

Ternyata kehidupan sebagai karyawan tidak membawa kehidupan yang signifikan makanya terpikir untuk dapat mendapatkan kehidupan lebih cepat layak dengan bergabung dalam sebuah institusi bisnis yang bisa secara paralel dilaksanakan  , dicoba membuka warung kelontong dirumah, menjadi tenaga ojek mobil dengan membawa teman teman ke kantor masih belum bisa memuaskan .

Maka ketemulah sebuah konsep yang sebenarnya di ambil dari para pengusaha yahudi yang sering orang namakan MLM, namun dimodifikasi menjadi sebuah konsep bisnis umat dimana kita menjual hasil karya pengusah muslim dan dipasarkan berjenjang ke umat muslim yang bernama Ahadnet '

Saya merasakan ini bisa dilakanakan sepanjang konsep ini berjuang untuk umat Islam ,maka jadilh saya laksanakan ini meskipun begitu sulit dalam kenyataannya .

Tahun pertama saya laksanakan dengan semangat berkobar kobar meskipun income dapur tersedot untuk melaksakan ini , bukan itu saja pengalaman mengembangkan ini harus lepas ban dijalan tol di tengah malam hampir kami celaka karena dibelakang sedang ada rombongan mobil tentara yang sedang konvoi, mengadakaan traning di Pakan baru pesawat harus RTB karena meledaknya mesin sebelah kiri padahal pagi itu saya harus buru buru ke kantor karena harus memimpin rapat, presentasi ke kota tasikmaalaya dan garut yang berangkat pakai bis dan bermalam di station bus ......Namun itu semua saya maklumi sebagai perjalanan dan  perjuang yang harus diraih untuk membangkitkan ekonomi umat .

Hampir 4 tahun berjuang dan hasilnya kami dapatkan namun dunia ini tidaklah seindah apa yang dibayangkan   , waktu itu saya merasa kecewa dengan manajemen dan akhirnya yang saya dapat pemecatan sebagai top leader dengan bonus waktu itu mencapai 2 digit puluhan juta tadinya   saya laksanakn ini untuk dapat  dapat mengisi waktu pensiun ketika gaji tidak ada.Apa daya takdir Allah menentukan lain saya harus kembalilah  kehabitan sebelumnya menjadi seorang karyawan yang disiplin dan patuh untuk menyelesaiikan pensiunan .

Semasa berjuang di Ahad net